Mau Cari Apa???

Senin, 05 Oktober 2015

My Freindship Fanfiction ( Hello, Good Bye )

Hello, Goodbye
Arisa Higashiyama #Dealova || Ficlet
PG-13 || Friendship, Angst
|| Oh Hayoung ( A Pink), Song Qian/Victoria (fx) ||
Hanya sebuah fanfiction yang masih membutuhkan kritik dan saran

  *** 

Ada banyak hal yang Tuhan rahasiakan dari kita. Awal dan akhir ialah salah satunya. Kita tidak tahu dan tak akan pernah tahu, kapan akan bertemu seseorang. Dan dimana pertemuan itu.
"Permisi, bisakah membantuku?"
"Ne, ada apa?"
"Apakah kau mengetahui letak apartemen ini?"
"Oh.. dari halte itu kau naik bus lalu turun di halte pemberhentian pertama. Tepat di depan halte, itulah tempatnya."
"Arraseo, ghamsahamnida!"
"Nde, cheonmahamnida."
Yang kita anggap sebagai sesuatu yang hanya sekilas berlalu bahkan tidak pernah teringat, tiba – tiba saja dijadikan terulang kembali. Dan lagi – lagi di tempat yang tak kita duga.
"Permisi, boleh aku duduk di sini?"
"Tentu, silahkan saja."
"Hei, kau yang waktu itu membantuku di halte, kan?"
"Benarkah? Aku bahkan nyaris lupa."
"Ne, annyeonghaseyo Song Qian-imnida!"
"Annyeonghaseyo, Oh Hayoung-imnida. Kau dari China, ya?"
"Yaps, tepatnya di Qingdao. Kau sendiri, asli dari Seoul?"
"Aniya.. Aku dari Incheon."
Semua kedekatan ataupun hubungan dimulai dari perkenalan. Biasanya diawali dengan kebahagiaan yang membuncah. Dengan mengenal, kita membuka gerbang cerita baru. Memulai petualangan baru.
"Qian-ah, ajari aku bahasa Mandarin, ne.. ne?"
"Kau yakin? Penulisannya juga pengucapannya berbeda dengan hangul, iho.."
"Iya, aku yakin! Aku mulai menyukainya. Ajari aku, jebal..."
"Arraseo, mari kita mulai."
Banyak hal baru yang tentu akan kita pelajari. Banyak hal baru yang akan kita buka. Banyak pengalaman yang dapat kita rasakan. Juga.. tentu saja perasaan sukacita di dalam hati.
"Hayoung-ah, jadi berkunjung?"
"Tentu saja! Kau akan mengajariku teknik dasar kungfu, kan?"
"Bukan aku yang mengajarimu. Tapi Hangeng-ge."
"Wae? Kenapa tidak kau saja?"
"Aku masih tahap belajar, kalau aku mengajarimu adanya aku menyesatkanmu!"
"Aigoo.. Baiklah, aku mengerti Qian-er!"
"Berhenti ber- aegyo!"
"Ha ha ha..."
Tapi bodohnya aku adalah melupakan satu hal. Yang seharusnya kukenal sejak awal.
Ya, aku lupa untuk berkenalan dengan akhir.
Yeah, tentu saja kebanyakan dari kita- termasuk aku terlalu terlena dengan awal yang menyenangkan, sehingga.. Lupa untuk mempersiapkan diri.
"Jung-seonsaengnim, kenapa 2 hari ini Qian tidak masuk?"
"Hhmm.. seharusnya kau tahu hal ini sejak lama."
"Ada apa, saem?"
"Qian-ssi sudah pindah ke Negara asalnya."
"Ige mwoya?! Maksudku, kenapa mendadak?"
"Keluarganya hanya member keterangan bahwa kepindahan ini terkait dengan urusan keluarga. Jadi tentu saja kita tidak berhak mengganggu privasi mereka."
"Jadi mereka sudah tidak di Korea Selatan lagi?"
"Ne. Mianhamnida Hayoung-ssi."
EPILOG
Ketika Jung-seonsaengnim berlalu dari hadapanku, pikiranku masih terpaku di tempat. Hari – hariku selanjutnya nyaris menyerupai yeoja putus asa yang ditinggal kekasihnya di drama yang sering ditonton eonni-ku.
2 tahun berlalu,
Dan aku masih bertanya – tanya sendiri.
Aku tahu aku salah, terlena pada sebuah hal, tanpa ingat sebuah resiko
Aku tahu aku salah, sering menuntut semua berjalan sesuai keinginanku
Aku tahu aku salah, terkadang ingin menyalahi garis Tuhan kepadaku
Kuharap bukan aku seorang yang ingin persahabatan ini tetap ada
Kuharap bukan aku seorang yang ingin pertemuan itu kembali terulang
Kuharap.. takdir dan waktu mau bekerja sama
Hey Qian-ie, walau kau ada di sana,
Aku tetap sahabatmu, kan?



_END_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar