Tittle :
Love You My Brother
Author : Arisa Higashiyama #Dealova
Genre :
Family,Tragedy (Crime)
Length : Ficlet
Rating :
PG-15
Main Cast : Xi Ai Liu (OC-author), Xi Lu Han
Disclaimer
: It’s just fanfiction.
A/N :
#Dealova it’s me! And please coment about my story! Sorry for typos
Aku tidak
pernah tahu apa benar aku terlahir sendiri. Apa itu hanya kalimat yang dibuat
orang tuaku,untuk menyembunyikan? Jika orang tuaku berkata jujur,siapa foto
gadis yang kutemukan terselip di tumpukan arsip ayah?
“Ma,siapa
dia?” Tanyaku suatu hari.
“Kau akan
celaka jika bersamanya,” Jawab mama dengan nada yang terdengar.. acuh.
“Apa dia
berbahaya?”
Dan
semuanya buntu.
“Akhir
pekan ini kau akan kemana?”
“Aku akan
menonton pertandingan sepak bola bersama kakak perempuanku.”
“Waw,kakakmu
suka sepak bola?!”
“Tentu
saja!”
“Ah,aku
jadi iri.”
Seharusnya
aku yang iri. Aku ingin sekali menghabiskan waktu bersama seorang kakak,yah..
jika memang benar aku memilikinya. Tapi aku yakin,yakin sekali. Kelak itu dapat
kurasakan,bersamanya. Bersama gadis di foto itu. Meskipun permasalahannya
adalah aku tidak tahu kapan ‘kelak’ itu akan tiba.
“Mama,tolong
kali ini katakan yang sejujurnya kepadaku. Siapa gadis di foto itu?” Aku
bertanya seraya menahan emosi.
“Kau ini
kenapa malah mencari kematian!” Bentak mama.
“Kenapa?
Kenapa ayah dan ibu selalu berbohong kepadaku?”
“Ini demi
kebaikanmu tentunya!”
“Berarti
benar bukan dia saudaraku? Dia kakak perempuanku?!”
Hening.. Mama
tak menjawab. Aku menghela nafas,semuanya sudah jelas sekarang.
“Ma,kurangkah
umurku untuk mengetahui hal seperti ini? Ini menyangkut aku juga bukan?”
***
Malam
ini,aku berjalan menuju bangunan itu. Penjelasan dari Baba dan Mama sudah
sangat cukup. Dan malam ini aku mengambil keputusanku sendiri.
Flashback on:
“Gadis itu memang benar kakakkmu,putri
pertama keluarga kita. Namanya Xi Ai Liu. Tapi dia tidak bisa berlama-lama
tinggal di rumah ini,bukan karena kami tak menyayanginya,tapi karena seseorang
yang menjadi saingan bisnis ayah menculiknya dan hingga kini tak dapat kami
temukan. Kelak jika kau bertemu seorang gadis dengan rambut berwarna coklat
kepirangan dan kalung berbentuk hati,mungkin dia adalah Ailiu.”
Flashback off:
Ya,gadis
itu pernah kulihat berjalan masuk ke sebuah bangunan tinggi yang cukup usang. Jarang
sekali aku menemukan gadis berwajah China namun dengan rambut coklat
kepirangan,sekilas pula aku melihat kalung yang menggantung di lehernya.
Perlahan
aku masuk ke dalam bangunan sepi itu. Hingga tiba-tiba...
BRAK…
Sebuah
tinjuan berusaha mengenai wajahku,suasana gelap berubah menjadi terang ketika
tiba-tiba saja lampu di ruangan tersebut menyala. Memperlihatkan seorang gadis
dengan masker yang menutupi wajahnya,tunggu. Warna rambutnya..
Ailiu-jiejie,Batinku.
“Bagaimana
kau bisa ada di sini?” Teriaknya.
“Aku
mencarimu,” Balasku penuh percaya diri.
Gadis itu
terdiam,kesempatan emas untuk membuka maskernya. Aku berlari ke arahnya
memotong tali masker itu dengan pisau lipat yang ku bawa dan tampaklah wajah
gadis yang nyaris serupa denganku.
“Kau..”
Desisnya tak percaya,”Pergi dari sini!”
“Kenapa?
Kau tidak dapat menerima kenyataan?” Aku menantangnya,rasanya begitu yakin jika
dia adalah orang yang kucari.
“Pergi..!!!”
Teriaknya sambil melayangkan tendangan,huh untung aku sempat menghindar,kalau
tidak mungkin ulu hatiku sudah menjadi korbannya.
“Pergi
atau kupaksa kau untuk pergi,Xi Lu Han!”
See.. Dia
tahu namaku,bukan? Bahkan margaku sekalipun. Jadi penjelasan apalagi yang perlu
kuminta?
“Bagaimana
jika aku bertindak memaksa juga?” Balasku.
Gadis itu
alias Ailiu-jiejie semakin geram
hingga seorang pria muncul di belakangnya.
“Dia kah
yang selama ini kau cari Ailiu?” Pria itu tersenyum mengejek sementara kakakku
tertunduk menggigit bibir dengan tangan terkepal keras.
“Game is
On…” Desisnya. Hey,permainan apa? Inikah yang membuat kakakku histeris sedari
tadi?
“Tidak!
Kenapa harus melibatkan dia pula?!” Histeris Ailiu-jie.
“Kenapa
menjadi masalah denganmu?”
Wajah
imut Ailiu-jie mengeras. Dapat
kurasakan dia sedang memendam segala amarah dan ketidakpuasan. Dan
kini,sepertinya itu sudah mencapai puncaknya.
BRAK…
Mataku
terbelalak melihat sekali lagi kakakku melancarkan tendangannya. Pria itu
terjatuh ke belakang menabrak dinding.
“Ayo,aku
tak ingin kau melihat ini,” Bisik Ailiu-jie
seraya menarik tanganku,keluar dari tempat ini.
Kami
terus berlari hingga tiba-tiba kudengar suara motor berkecepatan tinggi melaju
di belakang kami.
“Arghh..!!” Teriak Ailiu-jie frustasi. Ya,aku sudah tahu mereka
berhasil menyusul kami.
Citt…
Pria yang tadi.
“Baiklah Ailiu,pilih adikmu
tersayangmu tewas di sini atau selamat bersama kami,” Ucapnya. Hey,pilihan
macam apa itu!
“Tak ada
yang selamat jika bersama kalian!” Balas Ailiu-jie gahar.
“Jangan
macam-macam,kau tahu bukan bagaimana cara kerjanya?” Pria itu menodongkan
pistol tepat ke arahku kakakku,lebih tepatnya ke jantungnya.
Ayolah
Luhan,berfikir. Kurang ajar sekali membiarkan kakak perempuanmu dijebak seperti
ini. Aku hanya punya pisau lipat sementara dia memiliki pistol. Baiklah,ini
namanya modal nekat.
Jlebb..
Jedarr..
“LUHAN...!!!”
Nyeri menjalar ke seluruh tubuhku. Dapat
kurasakan pula kaus yang kupakai mulai basah,basah akan darahku. Yah..
setidaknya pria itu akan tewas kehilangan darah setelah pisauku menancap di
lehernya.
“Kumohon
jangan pejamkan matamu,kita baru saja bertemu bukan?”
Suara
Ailiu-jie. Suara tangisannya. Genggaman
tangannya yang sangat erat juga dapat kurasa. Dui bu qi,tapi mataku sangat kabur,jie. Aku tak dapat melihatmu dengan jelas.
”Jie...” Desisku.
“Tenanglah,aku
sudah menelfon ambulans. Kumohon bertahan. Aku sangat merindukanmu. Apa kau
tega semuanya berakhir seperti ini?”
“Dd-uui..bu-u qi.”
Nafasku
mulai tercekat,tersengal-sengal. Kepalaku semakin pusing.
“Jangan
bicara lagi,eoh! Aku yang seharusnya meminta maaf. Aku terlalu pengecut untuk
menemuimu. Tolong jangan hukum aku,Lu…”
Tangis
kakakku semakin keras,ingin aku memeluknya atau sekedar mengusap rambutnya.
Namun menggerakkan tangan saja sudah membuat dadaku sesak luar biasa.
“Aku
menyayangimu,adikku…”
Suara
sirine menganung-ngaung di sekeliling. Hal terakhir yang kudengar sebelum semuanya
berhenti seketika.
***
Hangat. Itulah
yang pertama kali kurasakan. Kubuka mata dan mengejapkannya. Tampaklah
papa,mama,dan…
“Jiejie ?”
“Selamat
pagi putri tidur!” Balas kakaku seraya tersenyum. Tangannya msih senantiasa
menggenggam tanganku.
Aku
benar-benar tidak percaya,bagaimana semuanya selesai begitu cepat? Maksudku bagaimana
dengan orang-orang yang selama ini menyandra kakakku? Apa mereka tidak akan
balas dendam nantinya?
“Sudahlah
jangan berfikir terlalu keras,” Ucap Baba yang membuatku menunduk malu.
“Welcome back my sweety girl.”
Mama
mengecup dahi Ailiu-jie dengan penuh kasih sayang,aku tersenyum
bahagia. Sangat bahagia. Benar bukan,semuanya akan kembali seperti semula. Setidaknya
itu akan terjadi jika kau berusaha dan percaya. Percaya bahwa kadang yang kita
anggap buruk justru baik di mata Tuhan.
_END_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar