Mau Cari Apa???

Senin, 06 April 2015

My 2nd EXO Fanfiction (Love You My Brother)

Tittle              : Love You My Brother
Author            : Arisa Higashiyama #Dealova
Genre              : Family,Tragedy (Crime)
Length            : Ficlet
Rating             : PG-15
Main Cast       : Xi Ai Liu (OC-author), Xi Lu Han
Disclaimer      : It’s just fanfiction.
A/N                : #Dealova it’s me! And please coment about my story! Sorry for typos

Aku tidak pernah tahu apa benar aku terlahir sendiri. Apa itu hanya kalimat yang dibuat orang tuaku,untuk menyembunyikan? Jika orang tuaku berkata jujur,siapa foto gadis yang kutemukan terselip di tumpukan arsip ayah?
“Ma,siapa dia?” Tanyaku suatu hari.
“Kau akan celaka jika bersamanya,” Jawab mama dengan nada yang terdengar.. acuh.
“Apa dia berbahaya?”
Dan semuanya buntu.
“Akhir pekan ini kau akan kemana?”
“Aku akan menonton pertandingan sepak bola bersama kakak perempuanku.”
“Waw,kakakmu suka sepak bola?!”
“Tentu saja!”
“Ah,aku jadi iri.”
Seharusnya aku yang iri. Aku ingin sekali menghabiskan waktu bersama seorang kakak,yah.. jika memang benar aku memilikinya. Tapi aku yakin,yakin sekali. Kelak itu dapat kurasakan,bersamanya. Bersama gadis di foto itu. Meskipun permasalahannya adalah aku tidak tahu kapan ‘kelak’ itu akan tiba.
“Mama,tolong kali ini katakan yang sejujurnya kepadaku. Siapa gadis di foto itu?” Aku bertanya seraya menahan emosi.
“Kau ini kenapa malah mencari kematian!” Bentak mama.
“Kenapa? Kenapa ayah dan ibu selalu berbohong kepadaku?”
“Ini demi kebaikanmu tentunya!”
“Berarti benar bukan dia saudaraku? Dia kakak perempuanku?!”
Hening.. Mama tak menjawab. Aku menghela nafas,semuanya sudah jelas sekarang.
“Ma,kurangkah umurku untuk mengetahui hal seperti ini? Ini menyangkut aku juga bukan?”
***
Malam ini,aku berjalan menuju bangunan itu. Penjelasan dari Baba dan Mama sudah sangat cukup. Dan malam ini aku mengambil keputusanku sendiri.
Flashback on:
“Gadis itu memang benar kakakkmu,putri pertama keluarga kita. Namanya Xi Ai Liu. Tapi dia tidak bisa berlama-lama tinggal di rumah ini,bukan karena kami tak menyayanginya,tapi karena seseorang yang menjadi saingan bisnis ayah menculiknya dan hingga kini tak dapat kami temukan. Kelak jika kau bertemu seorang gadis dengan rambut berwarna coklat kepirangan dan kalung berbentuk hati,mungkin dia adalah Ailiu.”
Flashback off:
Ya,gadis itu pernah kulihat berjalan masuk ke sebuah bangunan tinggi yang cukup usang. Jarang sekali aku menemukan gadis berwajah China namun dengan rambut coklat kepirangan,sekilas pula aku melihat kalung yang menggantung di lehernya.
Perlahan aku masuk ke dalam bangunan sepi itu. Hingga tiba-tiba...
BRAK…
Sebuah tinjuan berusaha mengenai wajahku,suasana gelap berubah menjadi terang ketika tiba-tiba saja lampu di ruangan tersebut menyala. Memperlihatkan seorang gadis dengan masker yang menutupi wajahnya,tunggu. Warna rambutnya..
 Ailiu-jiejie,Batinku.
“Bagaimana kau bisa ada di sini?” Teriaknya.
“Aku mencarimu,” Balasku penuh percaya diri.
Gadis itu terdiam,kesempatan emas untuk membuka maskernya. Aku berlari ke arahnya memotong tali masker itu dengan pisau lipat yang ku bawa dan tampaklah wajah gadis yang nyaris serupa denganku.
“Kau..” Desisnya tak percaya,”Pergi dari sini!”
“Kenapa? Kau tidak dapat menerima kenyataan?” Aku menantangnya,rasanya begitu yakin jika dia adalah orang yang kucari.
“Pergi..!!!” Teriaknya sambil melayangkan tendangan,huh untung aku sempat menghindar,kalau tidak mungkin ulu hatiku sudah menjadi korbannya.
“Pergi atau kupaksa kau untuk pergi,Xi Lu Han!”
See.. Dia tahu namaku,bukan? Bahkan margaku sekalipun. Jadi penjelasan apalagi yang perlu kuminta?
“Bagaimana jika aku bertindak memaksa juga?” Balasku.
Gadis itu alias Ailiu-jiejie semakin geram hingga seorang pria muncul di belakangnya.
“Dia kah yang selama ini kau cari Ailiu?” Pria itu tersenyum mengejek sementara kakakku tertunduk menggigit bibir dengan tangan terkepal keras.
“Game is On…” Desisnya. Hey,permainan apa? Inikah yang membuat kakakku histeris sedari tadi?
“Tidak! Kenapa harus melibatkan dia pula?!” Histeris Ailiu-jie.
“Kenapa menjadi masalah denganmu?”
Wajah imut Ailiu-jie mengeras. Dapat kurasakan dia sedang memendam segala amarah dan ketidakpuasan. Dan kini,sepertinya itu sudah mencapai puncaknya.
BRAK…
Mataku terbelalak melihat sekali lagi kakakku melancarkan tendangannya. Pria itu terjatuh ke belakang menabrak dinding.
“Ayo,aku tak ingin kau melihat ini,” Bisik Ailiu-jie seraya menarik tanganku,keluar dari tempat ini.
Kami terus berlari hingga tiba-tiba kudengar suara motor berkecepatan tinggi melaju di belakang kami.
“Arghh..!!” Teriak Ailiu-jie frustasi. Ya,aku sudah tahu mereka berhasil menyusul kami.
Citt…
Pria yang tadi.
“Baiklah Ailiu,pilih adikmu tersayangmu tewas di sini atau selamat bersama kami,” Ucapnya. Hey,pilihan macam apa itu!
“Tak ada yang selamat jika bersama kalian!” Balas Ailiu-jie gahar.
“Jangan macam-macam,kau tahu bukan bagaimana cara kerjanya?” Pria itu menodongkan pistol tepat ke arahku kakakku,lebih tepatnya ke jantungnya.
Ayolah Luhan,berfikir. Kurang ajar sekali membiarkan kakak perempuanmu dijebak seperti ini. Aku hanya punya pisau lipat sementara dia memiliki pistol. Baiklah,ini namanya modal nekat.
Jlebb..
Jedarr..
“LUHAN...!!!”
 Nyeri menjalar ke seluruh tubuhku. Dapat kurasakan pula kaus yang kupakai mulai basah,basah akan darahku. Yah.. setidaknya pria itu akan tewas kehilangan darah setelah pisauku menancap di lehernya.
“Kumohon jangan pejamkan matamu,kita baru saja bertemu bukan?”
Suara Ailiu-jie. Suara tangisannya. Genggaman tangannya yang sangat erat juga dapat kurasa. Dui bu qi,tapi mataku sangat kabur,jie. Aku tak dapat melihatmu dengan jelas.
Jie...” Desisku.
“Tenanglah,aku sudah menelfon ambulans. Kumohon bertahan. Aku sangat merindukanmu. Apa kau tega semuanya berakhir seperti ini?”
Dd-uui..bu-u qi.”
Nafasku mulai tercekat,tersengal-sengal. Kepalaku semakin pusing.
“Jangan bicara lagi,eoh! Aku yang seharusnya meminta maaf. Aku terlalu pengecut untuk menemuimu. Tolong jangan hukum aku,Lu…”
Tangis kakakku semakin keras,ingin aku memeluknya atau sekedar mengusap rambutnya. Namun menggerakkan tangan saja sudah membuat dadaku sesak luar biasa.
“Aku menyayangimu,adikku…”
Suara sirine menganung-ngaung di sekeliling. Hal terakhir yang kudengar sebelum semuanya berhenti seketika.
***
Hangat. Itulah yang pertama kali kurasakan. Kubuka mata dan mengejapkannya. Tampaklah papa,mama,dan…
Jiejie ?”
“Selamat pagi putri tidur!” Balas kakaku seraya tersenyum. Tangannya msih senantiasa menggenggam tanganku.
Aku benar-benar tidak percaya,bagaimana semuanya selesai begitu cepat? Maksudku bagaimana dengan orang-orang yang selama ini menyandra kakakku? Apa mereka tidak akan balas dendam nantinya?
“Sudahlah jangan berfikir terlalu keras,” Ucap Baba  yang membuatku menunduk malu.
Welcome back my sweety girl.”
Mama mengecup dahi Ailiu-jie  dengan penuh kasih sayang,aku tersenyum bahagia. Sangat bahagia. Benar bukan,semuanya akan kembali seperti semula. Setidaknya itu akan terjadi jika kau berusaha dan percaya. Percaya bahwa kadang yang kita anggap buruk justru baik di mata Tuhan.



_END_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar